Cara Mudah Membangun Tim Andalan

Coaching GENIUS at Work: Cara Mudah Membangun Tim Andalan merupakan sekuel dari Coaching GENIUS: Karier Sukses Luar Biasa Hidup Semakin Bahagia yang terbit sebelumnya. Kedua buku ini ditulis dengan maksud saling melengkapi. Dalam buku terdahulu, saya lebih banyak membahas teori dan teknik coaching secara detail. Sedang dalam buku kedua pembaca dapat menemukan banyak contoh dan diajak untuk masuk ke dalam lingkaran coaching di tempat kerja. Tidak ada keharusan membaca kedua-duanya, tetapi jika Anda melakukannya, manfaat yang diperoleh akan semakin bertambah dan lengkap.
Dapatkan buku-buku ini di toko buku kesayangan Anda atau pesan langsung melalui
WA 0812345 12 896
Email: erni.julia@gmail.com
Follow Facebook: https://www.facebook.com/nlpcoachindonesia/?ref=br_rs
Metode coaching GENIUS ini sangat mudah dipahami dan diaplikasikan. Banyak pembaca telah mempraktikkannya dan berhasil membangun tim andalan mereka. Harapan saya supaya karier pembaca sukses luar biasa dan hidup semakin bahagia, boleh dikatakan tercapai. 


Pengalaman menjadi manager selama 20 tahun yang saya alami, bukanlah pengalaman yang selalu menyenangkan apalagi membahagiakan. Sebagai atasan saya mungkin belum mampu menjadi pemimpin yang baik, dan saya kurang bisa berempati dengan performance yang tidak mencapai target. Saya waktu itu tidak bertanya "APA yang dapat saya lakukan", melainkan bertanya: "MENGAPA staf dan karyawan yang saya pimpin tidak mencapai target? Padahal kan sudah digaji cukup dan diberikan berbagai fasilitas, mengapa masih malasan-malasan? MENGAPA mereka melakukan kesalahan, padahal tugas yang saya delegasikan sangat simpel? MENGAPA mereka tidak mau menambah sedepa sementara masih sanggup? 

MENGAPA...saya sadari belakangan merupakan cara bertanya yang tidak tepat. Apalagi setelah mengajukan pertanyaan MENGAPA saya tidak menyediakan waktu dan atensi untuk mendengarkan. Setelah belajar menjadi seorang coach, saya refrasa ulang pertanyaan-pertanyaan di atas. 

APA yang menghambat kamu mencapai target? 
APA yang menghentikan kamu berusaha lebih?
APA sebabnya kamu mengerjakan tugas ini dengan cara berbeda seperti yang saya minta? 
APA yang kamu pikirkan ketika kamu mengerjakan tugas ini?
APA pertimbanganmu memilih cara ini? 

Sebaliknya bila seorang bawahan menyatakan bahwa ia tidak bersedia bekerja lembur, saya tidak bertanya "APA yang menghambatmu bekerja lembur, sebab saya perlu mengetahui values yang menghentikannya, maka saya bertanya: "MENGAPA kamu tidak mau bekerja lembur? APA yang lebih penting selain mendapatkan tambahan income dan melampaui target?"

Dan biasanya saya akan mendengar values yang memotivasi, misalnya: waktu bersama keluarga lebih penting dibandingkan tambahan income dan bonus. Saya belajar dan mempraktikkan active listening. Dengan mendengar dan presence saya biasanya mampu membantu staf saya mendamaikan nilai-nilainya yang konflik. Ia akhirnya menjadi bersemangat lembur karena mengharapkan bonus liburan keluar negeri bersama keluarga yang dipentingkannya atau mobil yang lebih bagus lagi untuk mengantarkan keluarganya keluar kota di akhir pekan. 

Jadi sebenarnya membangun tim andalan itu mudah. Anda tidak perlu menggebrak meja, berteriak-teriak dan mengancam. Anda juga tidak perlu harus menjadi seperti motivator terkenal yang mengguncang bumi setiap briefing pagi. Anda pun tidak harus mengomel hingga berbusa-busa dalam management meeting. Sebab yang perlu Anda lakukan hanya mengajukan pertanyaan dan mendengarkan secara aktif. 
Metode GENIUS mencakup enam aspek penting dalam proses coaching dan bahkan juga untuk mentoring. Tidak seperti umumnya metode coaching lain yang hanya menyentuh level-level "luar" atau kulitnya, GENIUS membantu coachee atau client menyelami aspek emosional dan neurologisnya. Ketika diaplikasikan oleh direktur, manager, supervisor maupun team leader untuk membangun teamwork, hasilnya akan melampaui yang bisa diberikan oleh professional coach yang dibayar jutaan rupiah perjam. Sebab atasan merupakan orang yang paling dekat dengan bawahannya. Seorang manager berkumpul minimalnya 8 jam perhari di kantor, mengalahkan jumlah waktu berkumpul bersama anggota keluarga. 

Akhirnya saya ingin mengatakan bahwa saya sudah menuliskan buku ini demi kemudahan membangun tim yang hebat dan andal, selanjutnya terserah kepada pembaca untuk mengaplikasikannya atau tidak. Harapan saya, paling tidak membangkitkan kesadaran bahwa orang-orang yang bekerja di bawah kepemimpinan Anda perlu dimotivasi dengan cara yang tepat agar dapat melampaui target. 

Comments